Gangguan Pada Sistem Pernapasan

Gangguan Pada Sistem Pernapasan
Gangguan Pada Sistem Pernapasan

Gangguan Pada Sistem Pernapasan

Gangguan Pada Sistem Pernapasan – Pada topik sebelumnya, kalian telah belajar tentang alat pernapasan, mekanisme pernapasan, energi pernapasan, dan kapasitas paru-paru manusia. Pada topik ini, kalian akan belajar tentang gangguan pada sistem pernapasan manusia. Apa saja gangguan-gangguan pada sistem pernapasan manusia? Kalian tentu ingin tahu bukan? Untuk mengetahuinya, mari simak topik ini dengan saksama.

Gangguan pada sistem pernapasan manusia terjadi karena adanya gangguan pada alat-alat pernapasan atau gangguan pada proses pengikatan oksigen. Gangguan-gangguan ini dapat diakibatkan oleh virus, bakteri, radang, atau karena kebiasaan buruk manusia itu sendiri. Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat mengganggu sistem pernapasan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita tidak melakukan kebiasan buruk tersebut. Ingat, merokok tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang yang berada di sekitarnya.

Gangguan pada Alat Pernafasan

Laringitis

Peradangan pada daerah laring (daerah pita suara) yang disebabkan oleh virus, bakteri, kanker, atau penggunaan suara yang berlebihan. Laringitis biasa menyerang laki-laki di atas usia 50 tahun dengan gejala seraknya suara hingga hilangnya suara.

Faringitis

Peradangan pada faring atau tekak yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Faringitis juga dapat ditimbulkan karena terlalu banyak merokok. Faringitis biasa menyerang saat sistem pertahanan tubuh lemah yang ditandai dengan timbulnya rasa sakit saat menelan atau kerongkongan terasa kering.

Dipteri

Infeksi pada faring, laring, atau selaput lendir yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptherial. Bakteri tersebut menghasilkan lendir yang menyumbat faring atau laring, sehingga penderita mengalami sesak napas. Gejalan lain yang dapat ditimbulkan penyakit ini adalah panas tubuh tinggi, nyeri pada tenggorokan saat menelan, dan pembengkakan pada leher.

Rhinitis

Peradangan pada rongga hidung yang disebabkan oleh alergi—debu, bulu hewan, serbuk sari—atau oleh virus. Gejala penyakit ini hampir sama dengan flu, yaitu bersin-bersin, hidung tersumbat, dan berkuranganya sensitivitas pada indra penciuman.

Bronkitis

Peradangan pada bronkus (cabang batang tenggorokan) yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Penyakit ini sering terjadi pada perokok dengan gejala timbulnya demam, batuk berdahak, dan sesak napas. Bronkitis biasanya bersifat ringan, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

Asma

Gangguan pernapasan yang ditandai dengan adanya penyempitan saluran pernapasan, sehingga penderita asma mengalami sesak napas, batuk-batuk, dan timbul bunyi saat bernapas (bengek). Asma disebabkan oleh hipersensitivitas alergi terhadap polusi udara, serbuk sari, udara dingin, dan sebagainya. Penyakit ini juga dapat ditimbulkan karena faktor psikis (emosi) dan turunan.

Wajah adenoid (kesan wajah bodoh)

Gangguan pernapasan yang disebabkan karena pembengkakan kelenjar limfa (adenoid), hidung (polip), dan tekak (amandel), sehingga terjadi penyempitan pada saluran pernapasan.

Influenza

Penyakit menular yang disebabkan oleh virus Influenza. Penyakit ini ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu, serta rasa tidak nyaman pada badan.

Flu burung atau avian influenza

Penyakit yang disebabkan oleh Orthomyxovirus. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut.

Flu babi

Penyakit yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae. Penyakit ini ditandai dengan demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, sakit kepala, panas dingin, lemah lesu, buang air besar terus menerus, dan muntah-muntah.

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)

Infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh Coronavirus. Penyakit ini ditandai dengan panas tinggi, pusing, muntah-muntah, dan batuk.

Asbestosis

Penyakit saluran pernapasan akibat menghirup serat-serat asbes yang dapat menyebabkan timbulnya jaringan parut yang luas pada paru-paru. Menghirup serat-serat asbes juga dapat menyebabkan timbulnya penebalan pada pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Emfisema

Kelainan berupa perluasan alveoli secara berlebihan hingga menggelembungkan paru-paru. Kelainan ini menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen yang berdifusi ke dalam darah. Emfisema disebabkan oleh infeksi kronik oleh rokok atau bahan lain, peradangan pada bronkiolus, dan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema ditandai dengan sesak napas, serta nafsu makan dan berat badan menurun.

Tuberkulosis (TBC)

Penyakit yang ditandai dengan adanya bintil-bintil pada alveolus akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen yang berdifusi, sehingga kapasitas vital dan kapasitas pernapasan juga berkurang.

Penyakit TBC menular melalui udara. Sebenarnya, penyakit TBC menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan sebagainya, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terserang adalah paru-paru.

Pneumonia

Peradangan dinding alveoli akibat bakteri atau virus, sehingga cairan limfa dan eritrosit masuk ke dalam alveolus.

Kanker paru-paru

Gangguan sistem pernapasan yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Pertumbuhan tersebut dapat diakibatkan oleh asap rokok yang bersifat karsinogenik (penyebab tumbuhnya kanker). Kanker paru-paru ditandai dengan sakit dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah, dan berat badan menurun.

Gangguan pada Proses Pengikatan Oksigen

Asfiksi

Gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan ataupun gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan akibat terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Gangguan ini dapat terjadi karena tenggelam atau keracunan gas berbahaya.

Asidosis

Gangguan pengangkutan oksigen dalam darah akibat peningkatan kadar asam karbonat dan ion bikarbonat. Adanya peningkatan tersebut menyebabkan turunnya kadar alkali darah yang bertugas menjaga pH darah (larutan penyangga).

Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan. Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada system pernapasan manusia.
  1. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paruparu mengalami pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
  2. Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.
  3. Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
  4. Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering terengah-engah.
  5. Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas.
  6. Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *