Dinamika Penduduk: Kelahiran, Kematian, Migrasi dan Pertumbuhan Penduduk – Adik-adik, bagaimana pelajaran IPA sejauh ini? Tidak susah, bukan? Asalkan kalian menyimak penjelasan guru di kelas dengan baik,, dan mencoba menyelesaikan setiap soal yang diberikan, kalian pasti bisa. Tak hanya mendapatkan pemahaman yang baik, nilai yang sempurna juga akan kalian dapatkan.

Sekarang kalian akan mempelajari materi Dinamika Penduduk. Nah kali ini, kalian akan mempelajari topik Dinamika Penduduk: Kelahiran dan Kematian. Sudah siap kan kalian mempelajarinya? Yuk kita mulai saja…..
Dinamika Penduduk
Tahukah kalian dengan lagu Rhoma Irama yang berjudul 135.000.000? Mungkin sebagian besar dari kalian tidak tahu, sebab lagu itu diciptakan beliau di tahun 1970 – 1980. Asal kalian tahu, judul lagu tersebut merujuk pada jumlah penduduk Indonesia pada saat itu. Ya, sekitar tahun 1970 – 1980, jumlah penduduk Indonesia itu sekitar 135 juta jiwa. Kalian tahu berapa banyak penduduk Indonesia saat ini? Menurut perkiraan banyak ahli, jumlah penduduk Indonesia di tahun 2015 konon akan mencapai angka 250 juta jiwa. Jadi dalam kurun 35 tahunan, Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk sekitar 115 juta jiwa.
Apa yang terjadi di Indonesia, terjadi juga di dunia. Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk dunia semakin bertambah banyak saja. Meskipun sejumlah kematian mengurangi jumlah total. Kelahiran penduduk yang baru, kemudian membuatnya naik kembali. Tak hanya ke angka semula, kenaikan jumlah penduduk dunia dari tahun ke tahun terlihat melesat tidak terduga. Perubahan jumlah penduduk ini merupakan salah satu dari faktor yang memicu terjadinya Dinamika Penduduk. Jadi, apakah dinamika penduduk itu?
Dinamika penduduk adalah perubahan keadaan penduduk, baik itu dilihat dari segi jumlah, segi distribusi, atau pun segi komposisi di suatu wilayah dalam waktu tertentu.
Dinamika Penduduk: Kelahiran dan Kematian
Kelahiran dan kematian adalah salah satu faktor yang membuat dinamika penduduk. Sekarang coba kalian pikirkan, seperti apakah kelahiran dan kematian membuat dinamika penduduk?
Kelahiran penduduk baru jelas membuat jumlah penduduk total bertambah. Penduduk yang asalnya sekian, akan menjadi sekian plus 1 jika 1 perempuan di tempat tersebut melahirkan. Begitu seterusnya. Setiap kelahiran dari setiap perempuan yang ada di tempat tersebut, sudah pasti akan menambah jumlah penduduk yang ada, sehingga terjadi perubahan jumlah penduduk yang perubahaannya berupa penambahan.
Kematian juga begitu, membuat perubahan jumlah penduduk total. Perubahannya tentu saja mengurangi jumlah penduduk total, karena dengan 1 kematian berarti 1 penduduk hilang dari hitungan. Jika banyak yang meninggal, banyak pula penduduk yang hilang dari hitungan.
Dari uraian di atas, bisa terlihat dengan jelas bukan bagaimana jumlah penduduk bertambah dan berkurang? Nah, hal inilah yang membuat perubahan jumlah penduduk, yang kemudian membuat dinamika penduduk terjadi. Perubahannya naik jika jumlah kelahiran lebih tinggi dari jumlah kematian. Sebaliknya, perubahan menurun jika jumlah kematian lebih tinggi dari jumlah kelahiran.
Dinamika Penduduk: Migrasi dan Pertumbuhan Penduduk
Pada topik sebelumnya, kalian sudah belajar mengenai Dinamika Penduduk: Kelahiran dan Kematian. Bagaimana, sudah mengerti? Pasti sudah, sebab topik ini begitu dekat dengan kita selanjutnya, yaitu Dinamika Penduduk: Migrasi dan Pertambahan Penduduk.
1. Migrasi
Pada topik sebelumnya, kalian sudah belajar definisi dinamika penduduk. Di dalam permasalahan dinamika penduduk ini ada Migrasi. Apa itu Migrasi? Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain. Sama halnya seperti kelahiran dan kematian, migrasi juga termasuk ke dalam faktor yang membuat terjadinya dinamika penduduk. Mengapa demikian? Tentu saja karena migrasi membuat jumlah penduduk berubah. Bisa bertambah dan bisa berkurang tergantung pada jenis migrasinya. Apa saja jenis migrasi itu?
Jenis-jenis migrasi
• Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat yang berpenduduk padat ke tempat yang berpenduduk jarang. Transmigrasi ini biasanya terjadi dari suatu pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya yang masih dalam satu negara.
• Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari negara lain yang masuk ke dalam suatu negara tertentu untuk tinggal menetap.
• Emigrasi adalah perpindahan penduduk ke luar dari negeri asalnya ke negara lain untuk menetap.
• Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
• Remigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat asalnya.
2. Pertambahan Penduduk
Kalian sudah mengenal jenis-jenis migrasi. Dari definisi jenis-jenis migrasi tersebut, yang manakah jenis migrasi yang mengurangi jumlah penduduk? Mana pula jenis migrasi yang menambah jumlah penduduk?
• Transmigrasi biasanya terjadi di antara dua pulau dalam satu negara. Perubahan penduduk yang terjadi tentu saja berada dalam lingkup pulau. Pulau yang didatangi yaitu pulau tujuan transmigrasi akan mengalami pertambahan jumlah penduduk. Sebaliknya, pulau yang ditinggalkan akan mengalami pengurangan jumlah penduduk.
• Imigrasi terjadi dalam skala negara. Jadi, negara yang dimasuki akan mengalami pertambahan jumlah penduduk. Sebaliknya, negara yang ditinggalkan akan mengalami pengurangan jumlah penduduk.
• Emigrasi juga terjadi dalam skala negara. Jadi, negara yang dimasuki (negara tujuan) akan mengalami pertambahan jumlah penduduk. Sementara negara yang ditinggalkan akan mengalami pengurangan jumlah penduduk.
• Urbanisasi terjadi dalam lingkup kota. Jadi yang jelas, kota tujuan urbanisasi akan mengalami pertambahan jumlah penduduk, sedangkan desa yang ditinggalkan akan mengalami pengurangan jumlah penduduk. Jika kota dan desanya masih dalam satu provinsi atau satu pulau, jumlah penduduk di provinsi atau pulau itu tidak akan berubah. Akan tetapi jika desa dan kotanya beda provinsi atau beda pulau, jumlah penduduk di provinsi atau pulau tersebut akan berubah. Tergantung pada desa dan kotanya di provinsi atau pulau yang mana.
• Remigrasi bisa terjadi dalam lingkup apa saja. Bisa dalam skala provinsi, pulau, bahkan negara. Jadi yang jelas, pertambahan penduduk akan terjadi di tempat asal. Pengurangan penduduk akan terjadi di tempat yang ditinggalkan.