Mengidentifikasi Ciri Paragraf Induktif dan Deduktif – Siswa dapat mengetahui ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif.

Kalian tentu suka membaca. Setiap tulisan pasti terdiri atas paragraf-paragraf dan setiap paragraf mengandung satu gagasan utama. Jika kalian amati, gagasan utama itu kadang berada di awal paragraf atau di akhir paragraf. Nah, keberadaan gagasan utama itu sangat bergantung pada pola pengembangan paragraf.
Pada topik kali ini, kalian akan belajar mengidentifikasi paragraf induktif dan deduktif.
Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang diawali dari hal-hal khusus kemudian diikuti pernyataan umum berupa kesimpulan.
Khusus > Pernyataan umum
(Kesimpulan)
Contoh :
Penegakan hukum lingkungan tidak semata-mata mempertahankan dari pelanggaran lingkungan, tetapi bagaimana mendorong agar lingkungan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hukum lingkungan menekankan lingkungan sebagai bagian dari kesejahteraan umum. Kebijakan hukum lingkungan menekankan lingkungan sebagai bagian dari kesejahteraan umum berdimensi tunggal yaitu mempertahankan hukum dari pelanggaran. Lebih jauh sebagai upaya pendahuluan menghindari kerusakan, pencemaran, dan merosotnya kualitas lingkungan. Jadi pemberlakuan hukum lingkungan brtujuan agar lingkungan seperti bumi, air, dan udara tetap bermanfaat serta dapat dinikmati untuk kemakmuran bersama.
Kalimat yang berupa simpulan induktif biasanya merupakan pernyataan umum atau rangkuman dari kalimat-kalimat sebelumnya. Biasanya ditandai oleh kata-kata seperti jadi, dengan demikian, memang, oleh karena itu, kesimpulannya, dsb.
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang diawali dengan gaagsan/pendapat yang berupa pernyataan umum kemudian diikuti oleh data-data atau fakta-fakta yang mendukung gagasan tersebut.
Pernyataan umum > khusus (data-data)
Contoh :
Masalah penelitian bahasa cukup rumit karena bahasa adalah sistemnya sistem artinya ia mempunyai hierarki sistem. Dengan demikian, penelitian bahasa menjadi ruwet. Selain itu variabel-variabel dalam penelitian bahasa baik terapan maupun murni sangat sulit dikontrol. Hal lain yang menyulitkan karena bahasa itu bersifat terpadu (integrated) dan sesuatu yang terpadu sulit diteliti. Kesulitan lain ialah karena bahasa itu pada dasarnya lisan dan diucapkan manusia yang bisa berubah setiap sat dan justru faktor manusiawi inilah yang menyulitkan penyelidikan bahasa.
Paragraf tersebut berjenis paragraf deduktif sebab kalimat utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat-kalimat di bawahnya merupakan kalimat penjelas.
Baik paragraf induktif maupun paragraf deduktif harus memnuhi syarat sebagai paragraf yang baik. Paragraf yang baik adalah paragraf yang memiliki kepaduan di antara unsur-unsurnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal balik, secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Kepaduan makna (Koherensi) berhubungan dengan isi, kepaduan bentuk (kekohesifan) berkaitan dengan penggunaan kata-katanya,
Kekohesifan paragraf ditandai dengan
a. Penunjukan, ditandai dengan kata ini, itu, tersebut, berikut.
b. Penggantian (substitusi) ditandai dengan saya, kami, hal ini, hal tersebut
c. Pengulangan
d. Kata transisi (perangkaian) ditandai kata lalu, kemudian, tetapi, karena, selain itu, kecuali itu, namun demikian, sementara itu, jadi, akhirnya.
Point Penting
Induktif adalah paragraf yang dikembangkan melalui pola pengembangan khusus ke umum.
Deduktif adalaj pola paragraf yang dikembangkan dari umum ke khusus.