Ciri ,Fungsi Kritik Sastra dan Definisi, Prinsip Esai – Sebenarnya, apa itu kritik? Dalam KBBI kritik diartikan sebagai kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Secara etimologi, kritik berasal dari bahasa Yunani krites yang bermakna ‘seorang hakim’, krinein yang bermakna ‘menghakimi’, dan kriterion yang bermakna ‘dasar penghakiman’. Dengan demikian, berdasarkan etimologi tersebut, makna kata kritik adalah melakukan evaluasi, meneliti, dan menilai. Suatu kritik dapat muncul dari objek apa pun, baik kritik teks maupun kritik sastra.

Ciri Kritik Sastra
Kritik sastra harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Mengandung data/fakta
2. Memiliki simpulan
3. Mengandung evaluasi
4. Ada penilaian
Fungsi Kritik Sastra
Berbeda dengan esai yang objek cakupannya luas, kritik sastra harus langsung berhadapan dengan karya sastra yang dibahas. Tujuan utamanya adalah:
1. Mengembangkan ilmu sastra
2. Mengembangkan kesusasteraan
3. Memberikan masukan kepada masyarakat awam
4. Membantu memahami dan mengapresiasi karya sastra
Perhatikan contoh berikut ini
Ketika guru dan murid-murid telah membiasakan belajar di alam terbuka, melihat tukang kebun itu bekerja sendirian, semuanya mendekat.
“Jaringan itu untuk apa, Pak?”
“Untuk menjaring malaikat.”
“Malaikat?”
“Benar.”
“Boleh kami bantu, Pak?”
“Boleh.Boleh tentu saja.Malah setelah ini, kalian akan saya ajak menunggu jaring ini.”
“Kenapa mesti ditunggu?”
“Sebentar lagi Jibril akan gentayangan terperangkap jaringan ini.”
(“Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat” oleh Danarto)
Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan adalah ….
A. Isi cerpen ini sulit dicerna karena hanya mengungkapkan halusinasi yang menimbulkan keanehan dan kebingungan pembacanya.
B. Cerita yang menarik dan membuat pembaca penasaran untuk mengikuti alur cerita yang disajikan penulis.
C. Cerpen Danarto telah berhasil menarik perhatian pembaca terutama karena hasil ceritanya yang unik.
D. Penggunaan dialog yang pendek telah memudahkan pembaca untuk memahami isi cerita.
E. Danarto telah sukses menjadi cerpenis yang unik dengan cerita-cerita sangat menarik.
Pembahasan
Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan adalah isi cerpen ini sulit dicerna karena hanya mengungkapkan halusinasi yang menimbulkan keanehan dan kebingungan pembacanya (kalimat A). Kutipan cerpen tersebut menceritakan tokoh yang sedang beraktivitas, namun aktivitas tersebut menurut pembaca merupakan halusinasi dari tokoh yang menimbulkan keanehan dan kebingungan pembacanya. Kalimat B, C, D, dan E bukan termasuk kalimat kritik karena mengemukakan keunggulan cerpen. Kalimat kritik merupakan kalimat yang berfungsi untuk mencari kekurangan karangan guna membangun sebuah karangan agar menjadi lebih baik disertai dengan solusi.
Poin Penting
1. Keberadaan kritik penting karena mampu memberi informasi yang seimbang kepada masyarakat.
2. Kalimat kritik disampaikan dengan santun, jelas, dan membangun.
Sebelumnya,kalian sudah belajar tentang prinsip-prinsip kritik. Kritik berisi pertimbangan baik buruk sebuah karya. Pada pembelajaran kali ini kita akan mengenal prinsip-prinsip esai. Hal ini dilakukan karena kemahiran menulis penting dimiliki oleh siswa sebagai bagian dari pembelajaran proses berpikir, mengutarakan pendapat, serta dapat membangun daya kreativitas.
Definisi Esai
Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian bahwa esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara singkat berdasarkan sudut pandang penulisnya. Secara etimologi, kata esai berasal dari bahasa Perancis, yaitu essay yang berarti ‘mencoba’, ‘berusaha’, atau ‘berupaya’. Dengan kata lain, kita dapat menganggap esai merupakan karangan yang bersifat argumentatif, yaitu sebuah tulisan yang digunakan sebagai upaya untuk menyampaikan gagasan pribadi penulis (subjektif) terhadap suatu permasalahan.
Pada mulanya, esai digunakan untuk menganalisis karya sastra. Penulisan untuk bidang yang lain disebut artikel. Akan tetapi, kemudian banyak penulis-penulis lain yang menggunakan istilah esai untuk bidang di luar sastra.
Prinsip Esai
Prinsip esai pada umumnya sama seperti prinsip pada paragraf, yaitu mengandung unsur gagasan utama dan gagasan penjelas. Gagasan utama adalah suatu permasalahan yang diangkat oleh penulis dan dijadikan sebagai topik paragraf, sedangkan gagasan penjelas adalah informasi yang mendukung, memperkuat, atau menjelaskan permasalahan pada gagasan utama. Gagasan utama dapat dikembangkan dengan pola deduktif, induktif, atau campuran (deduktif-induktif).
Paragraf esai biasanya dikembangkan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan faktual dan imajinatif. Dalam pendekatan faktual, gagasan utama diperluas melalui perincian, contoh, dan pemberian bukti. Esai pada pendekatan ini harus disusun secara logis, analitis, dan kritis sehingga mudah untuk dibuktikan dan sulit untuk disangkal. Dalam pendekatan imajinatif, penulis esai bisa membayangkan apa yang diinginkan atau diharapkan dalam suatu permasalahan yang muncul. Apa pun bentuk pendekatan yang dilakukan, pada prinsipnya sebuah esai selalu dimulai dengan pandangan subjektivitas penulis terhadap masalah yang dibahas.
Berikut contoh penulisan esai

Poin Penting
- Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara singkat berdasarkan sudut pandang penulisnya.
- Prinsip esai: 1. Dimulai dengan pandangan subjektif penulis 2. Dikembangkan dengan dua pendekatan, yaitu faktual dan imajinatif 3. Pendekatan faktual dilakukan dengan memperluas gagasan utamanya melalui perincian, pembuktian, dan contoh, serta disusun secara logis, kritis, dan mudah dibuktikan. 4. Pendekatan imajinatif dilakukan dengan memberikan gagasan utama berupa bayangan, harapan, atau keinginan penulis terkait suatu masalah. 5. Pola pengebangan paragraf dapat dengan cara deduktif, induktif, atau deduktif-induktif.