Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Eksposisi – Tujuan Pembelajaran: Dalam materi kali ini, siswa diajak untuk mengenal definisi dan struktur teks eksposisi agar mampu menganalisis dan memahami isinya, baik lisan maupun tulisan.

Definisi Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah teks yang digunakan untuk memaparkan dan menjelaskan suatu informasi. Berdasarkan bahasa Inggrisnya, yaitu expose, teks eksposisi bertujuan untuk menyingkap sesuatu.
Teks eksposisi menyingkap suatu permasalahan dari sudut pandang penulis. Penulis akan berusaha membuktikan pendapatnya melalui argumen dan penegasan ulang.
Struktur Teks Eksposisi
Struktur teks eksposisi adalah tesis ^ argumentasi ^ penegasan ulang.

Tesis
Tesis adalah bagian awal yang keberadaannya penting karena berisi sudut pandang penulis terhadap topik yang dibahasnya.Tesis berisi pernyataan yang akan diperkuat dengan argumen.
Contoh tesis teks eksposisi
Selama ini banyak remaja beranggapan bahwa pendidikan adalah datang ke lembaga formal denga hasil akhir mendapatkan ijazah. Pemikiran ini pun bertahan saat remaja berubah menjadi dewasa. Padahal, pendidikan dapat dimulai dan dilakukan di mana pun serta tidak mengenal ijazah sebagai tanda kesukesan dalam pendidikan.
Argumentasi
Argumentasi adalah data, alasan, atau fakta yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi dapat berupa data hasil temuan penelitian, pernyataan para ahli atau fakta-fakta yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya.
Contoh argumentasi
Pendidikan adalah proses mencari hal-hal yang baru untuk memperluas cakrawala. Proses menemukan hal-hal baru inilah yang tentu saja tidak akan selalu bisa kita dapatkan dari sekolah. Seorang pelajar harus membawa dirinya ke dalam dunia pendidikan yang lebih luas, seperti membiasakan diri dalam membaca, mencoba berpikir tentang suatu hal atau memecahkan permasalahan, atau berorganisasi sebagai upaya terjun ke masyarakat.
Penegasan Ulang/Simpulan
Penegasan ualang/ simpulan adalah bagian akhir dari teks eksposisi. Bagian ini mengandung pernyataan simpulan yang menegaskan kembali tesis yang telah disebutkan di awal teks dan dibuktikan atau diperkuat oleh unsur argumen pada poin kedua.
Contoh penegasan ulang
Nyatalah kini bahwa pendidikan tidak hanya kita dapatkan dengan bersekolah atau mendatangi lembaga formal. Proses meraih pendidikan lebih luas daripada itu dan bisa didapatkan di mana pun kita berada.
Poin Penting
Struktur teks ekposisi terdiri atas tiga bagian, yaitu
1. Tesis (pernyataaan atau pendapat awal yang belum dibuktikan)
2. Argumentasi (pembuktian atas pernyataan yang dikemukakan di dalam tesis)
3. Penegasan ulang (menegaskan atau mengungkapkan kembali apa yang telah dijelaskan dalam bagian tesis)
Ciri Kebahasaan Teks Eksposisi
Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu memahami ciri-ciri bahasa teks eksposisi
Sebagaimana yang telah dibahas dalam topik sebelumnya, bahwa teks eksposisi adalah teks yang ditulis dengan struktur tesis ^ argumen ^ penegasan ulang. Setelah memahami struktur teks eksposisi, kali ini kita akan belajar memahami ciri kebahasaannya. Dalam tujuannya membuktikan tesis yang disampaikan, teks eksposisi memiliki ciri-ciri bahasa sebagai berikut ini.
A. Kalimat tunggal
B. Kalimat majemuk
C. Konjungsi penambahan, perlawanan, sebab-akibat, dan pemilihan
D. Kata-kata baku
E. Kata berimbuhan
F. Kelas kata (verba, nomina, adjektiva)
G. Kata yang merujuk ke dalam keberlangsungan tindakan (aspek, di dalam BSE disebut modalitas)
H. Kelompok kata
I. Kohesi (kata ganti, repetisi, kata transisi)
Akan tetapi, dari sembilan ciri kebahasaan di atas, beberapa telah kita kaji saat materi teks hasil observasi dan teks tanggapan deskriptif. Beberapa ciri bahasa yang dimaksud terdapat dalam poin C, D, E dan H. Untuk itu, kali ini kita akan menganalisis lima poin saja, yaitu ciri bahasa poin A, B, F, G, dan I.
Ciri Bahasa Teks Eksposisi
Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mengandung satu klausa (satu subjek dan satu predikat). Subjek dalam kalimat adalah hal yang dibahas, sedangkan predikat adalah hal yang menjelaskan subjek. Agar lebih jelas, kalian perhatikan contoh berikut!
Contoh kalimat tunggal
Catatan: kopi dalam kalimat di atas adalah hal yang dibahas di dalam kalimat. Untuk memudahkan kalian mencari subjek, kalian bisa membuat pertanyaan apa/siapa yang dibahas?
Kalimat majemuk
Berbeda dengan kalimat tunggal, kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua klausa atau lebih. Dengan kata lain, kalimat ini mengandung lebih dari satu unsur subjek dan predikat. Kalimat majemuk ditandai oleh penggunaan konjungsi/kata hubung, baik kata hubung setara maupun bertingkat. Perhatikanlah contoh berikut.
Kelas kata (kategori kata)
Setiap bahasa memiliki kelas kata. Kelas kata yang dimaksud ini adalah pengelompokkan kata ke dalam kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan.
• Kata benda (nomina)
Kata benda adalah kata yang mengacu ke dalam benda (konkret atapun abstrak) dan makhluk hidup (manusia, hewan, dan binatang). Contoh jenis kata ini dapat dipasangkan dengan kata bukan. Contohnya adalah sebagai berikut.
Setiap contoh kata di atas dapat dipasangkan dengan kata bukan: bukan sungai, bukan meja, bukan sosialisme, bukan Budi, bukan kambing, bukan pohon, dsb.
• Kata kerja (verba)
Kata kerja adalah kata yang mengacu ke dalam hal yang berupa tindakan atau pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku atau yang dialami oleh pelaku. Jenis kata ini dapat dipasangkan dengan kata tidak. Contoh jenis kata ini adalah sebagai berikut.
Setiap contoh di atas dapat dipasangkan dengan kata tidak: tidak main, tidak jalan, tidak berenang, tidak makan, tidak terinjak, tidak terambil, dsb.
• Kata sifat (adjektiva)
Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang.
Ciri-ciri kata sifat sebagai berikut.
1. Adjektiva dapat diberi keterangan pembanding seperti lebih, kurang, dan paling.
2. Adjektiva dapat diberi keterangan penguat seperti sangat, amat, benar, sekali dan terlalu.
3. Adjektiva dapat diingkari dengan kata ingkar tidak.
4. Adjektiva dapat diulang dengan konfiks se-nya.
5. Adjektiva pada kata tertentu dapat berakhir antara lain dengan -er, -wi, -iah, -if, -al, dan -ik.
D. Keterangan yang menunjukkan keberlangsungan suatu tindakan (aspek)
Kata-kata yang dimaksud dalam poin ini sebenanya masuk ke dalam jenis/kategori kata yang disebut dengan adverbia (kata keterangan). Kategori ini disebut juga dengan aspek. Kata-kata yang termasuk ke dalam jenis kata ini adalah sudah, telah, belum, mulai, dan akan.
E. Kohesi
Dalam praktiknya, kohesi adalah hal yang digunakan penulis untuk memberikan hubungan kepaduan dalam setiap kalimat yang membentuk teks. Kata rujukan yang pernah kita bahas di kedua jenis teks sebelumnya adalah bagian dari hal ini.
Terdapat dua jenis kohesi, yaitu leksikal dan gramatikal. Namun, dalam pembahasan kali ini kita akan fokus membahas tiga contoh: kata ganti, repetisi, kata transisi.
• Kata ganti orang
Kata ganti orang (pronomina) adalah kata yang digunakan untuk mengganti nomina orang untuk menghindari pengulangan. Kata yang dimaksud adalah aku, saya, kami (orang pertama), kamu, kalian (orang kedua), dia, mereka, ia (orang ketiga).
• Kata ganti tunjuk
Kata ini digunakan untuk menunjukkan benda, tempat, atau hal yang diperbincangkan dalam kalimat sebelumnya. Contoh kata ini adalah ini, itu, tersebut, demikian.
• Repetisi (pengulangan kata)
Repetisi atau pengulangan kata adalah penyebutan kata-kata yang sama yang telah disebutkan dalam kalimat sebelumnya.
• Kata transisi
Kata transisi yang dimaksud adalah konjungsi antarkalimat, yaitu kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat sebelumnya. Itulah sebabnya disebut kata transisi. Kata yang dimaksud adalah oleh karena itu, padahal, akan tetapi, namun, selain itu.
Poin Penting
Ciri/kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
A. Kalimat tunggal
B. Kalimat majemuk
C. Kelas kata (verba, nomina, adjektiva)
D. Kata yang merujuk ke dalam keberlangsungan tindakan (aspek, di dalam BSE disebut modalitas)
E. Kohesi (kata ganti, repetisi, kata transisi)