Struktur dan Ciri-Ciri Bahasa Teks Ulasan – Tujuan Pembelajaran: Siswa memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan.

Struktur Teks Ulasan
Saat ingin membeli buku apa atau bingung dengan film apa yang akan kalian tonton di bisokop, apa yang kalian lakukan? Tentunya kalian tidak ingin merasakan penyesalan akibat salah memilih. Kalian akan mencari rujukan atau referensi terkait buku atau film yang akan kalian lihat, bukan? Lalu, di mana kalian bisa menemukan referensi semcam itu? Jawabannya adalah dengan membaca resensi. Dengan membaca resensi, kalian akan diberikan informasi terkait baik buruknya suatu karya, apakah itu sebuah buku atau film.
Resensi ini dimasukkan ke dalam salah satu jenis teks yang disebut dengan teks ulasan. Inilah yang akan kita bahas dalam materi kali ini.
Definisi Teks Ulasan
Teks ulasan adalah teks yang bertujuan meninjau suatu karya atau benda, seperti film dan buku untuk mengetahui kualitas, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut kepada pembaca atau pendengar. Teks ulasan memiliki kesamaan isi dengan resensi, tetapi dengan tujuan yang berbeda. Tujuan utama resensi adalah memberikan promosi kepada pembaca untuk membeli atau membaca/menonton sebuah karya, sedangkan teks ulasan murni hanya berupa penilaian kelebihan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya.Dalam penulisan/pembuatannya, teks ulasan memiliki empat tahapan struktur yang terdiri atas orientasi ^ tafsiran isi ^ evaluasi ^ rangkuman. Tahapan-tahapan ini harus dilalui secara runut agar tercipta kemudahan dalam melakukan penilaian. Berikut adalah pengertian tiap-tiap bagian.
- Orientasi adalah gambaran umum tentang sebuah karya atau benda yang akan ditinjau. Gambaran umum ini dapat berupa nama, kegunaan, dan sebagainya.
- Tafsiran adalah ringkasan isi bagaimana karya itu dibuat.
- Evaluasi adalah penilaian atau pendapat penulis terhadap kualitas, kelebihan, atau kekurangan karya yang diulas.
- Rangkuman adalah simpulan yang bersifat mendukung atau menolak.
Mari pelajari teks berikut untuk melihat strukturnya!
- Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan dan Muhammad: Para Pengeja Hujan adalah novel dwilogi tentang biografi Nabi Muhammad. Kedua novel ini ditulis dengan tangan dingin Tasaro GK. Dalam pengantarnya, ia menjelaskan bahwa menulis novel tentang Muhammad adalah suatu pekerjaan berat, tidak hanya harus sesuai dengan fakta sejarah yang ada, tetapi Tasaro juga harus mampu merangkai fakta-fakta tadi menjadi sebuah karya yang nikmat untuk dibaca dan tentu saja ringan.
- Ada dua rekam kehidupan yang dikisahkan di dalam kedua buku ini: kehidupan Muhammad dan pengembaraan Kashva, seorang penganut zoroaster. Ketika menceritakan bagian-bagian hidup dari Nabi Muhammad SAW, Tasaro memosisikan dirinya sebagai tokoh yang berada di sekitar kehidupan Muhammad. Dengan kata lain, ia membuat cerita novel ini dengan sudut pandang kedua. Sebuah sudut pandang yang jarang sekali dipakai pada novel-novel yang bertebaran di Indonesia. Kehidupan Muhammad tidak dikisahkan secara runut dan apa yang dikisahkan berpusat pada bagian-bagian penting kehidupan Muhammad. Di bab-bab lain, kita akan menemukan perjalanan agung seorang pengembara bernama Kashva yang mencari kebenaran kedatangan nabi terakhir yang dijanjikan. Pada bab-bab ini kita akan mendapati perjalanan panjang Kashva mencari Muhammad SAW. Suatu perjalanan yang tidak mudah karena Kashva juga harus menghindar dari kejaran pasukan Persia.
- Meski kisah kehidupan Muhammad tidak diberikan secara runut, narasi novel ini mengalir dan membuat kita serasa benar-benar ada pada zaman Muhammad masih hidup. Membaca novel ini seperti bermain puzzle yang harus disusun. Dalam penulisan novelnya, Tasaro banyak mengambil momen-momen heroik dan menyentuh perasaan. Tak salah bila penulis A. Fuadi (Negeri Lima Menara), berkata kita akan berada seolah-seolah di belakang Rasulullah. Nyatanya penggambaran novelnya memang sangat membuat kita berada di belakang Muhammad. Membaca gaya penulisan Tasaro sangat berbeda jauh dengan gaya-gaya bahasa sebelumnya. Dengan novel dwiloginya ini, Tasaro membuktikan ia mampu mengisahkan kehidupan Muhammad dengan cara yang tidak biasa. Bahkan, beberapa kali saya sempat terenyuh dan mampu berempati atas apa yang terjadi pada diri Muhammad.
- Berdasarkan hal-hal di atas, buku Novel karya Tasaro GK ini sangat luar biasa dalam hal pengemasan bahasa, latar cerita, alur kisah dan penokohannya. Membaca lembar demi lembar buku ini membawa saya larut dalam perjalanan mesin waktu menuju zaman berabad tahun silam.
Cobalah kalian bedakan paragraf no 1,2,3, dan 4 di atas. Urutan tersebut sesuai dengan struktur teks ulasan, yaitu orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman.
Poin Penting
Terdapat empat bagian dalam struktur teks ulasan, yaitu orientasi ^ tafsiran isi ^ evaluasi ^ rangkuman.
1. Orientasi adalah gambaran umum tentang sebuah karya atau benda yang akan ditinjau. Gambaran umum ini dapat berupa nama, kegunaan, dan sebagainya.
2. Tafsiran adalah ringkasan isi bagaimana karya itu dibuat.
3. Evaluasi adalah penilaian atau pendapat penulis terhadap kualitas, kelebihan, atau kekurangan karya yang diulas.
4. Rangkuman adalah simpulan yang bersifat mendukung atau menolak.
Ciri-Ciri Bahasa Teks Ulasan
Pada topik sebelumnya, kalian sudah mempelajari tentang struktur teks ulasan. Teks tersebut tidak hanya disusun secara struktur saja tetapi disusun pula oleh ciri-ciri bahasa teks tersebut. Ciri-ciri bahasa dalam teks ulasan ini perlu dipahami dengan baik agar mampu menentukan atau membandingkan dengan jenis teks lainnya. Ciri-ciri bahasa dapat ditemukan dengan memahami unsur kebahasaan yang ada dalam teks, misalnya penggunaan konjungsi atau jenis kalimat tertentu.
Perhatikanlah contoh
Judul : Harimau! Harimau!
Penulis : Mochtar Lubis
Jenis Buku : Fiksi
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Cetakan 6 : Agustus 2003
Tebal : vi + 214 halaman
Setelah membaca teks tersebut, apakah kalian dapat menentukan ciri-ciri bahasa teks ulasan itu?
Mari kita analisis
Hal yang terlihat adalah penggunaan kata sifat sikap ada dalam teks tersebut. Hal itu ditunjukkan dengan pemakaian kata sifat sikap, seperti kata tidak wibawa dan tidak tegas. Kata ini digunakan untuk mendeskripsikan sikap tokoh dalam cerita.
Selain itu, terdapat pula penggunaan kata benda dalam teks ulasan tersebut ditunjukkan dengan adanya kata-kata, seperti harimau dan hutan. Penggunaan kata kerja ditunjukkan dengan kata pergi, mengusir, memburu, dan sebagainya.
Penggunaan metafora terlihat pula dari petikan kalimat dalam novel yang dijadikan kutipan, yakni ”Bunuhlah harimau yang ada dalam dirimu sendiri sebelum membunuh harimau yang memburu kalian.” Kata harimau dalam kalimat tersebut menjadi metafora karena memiliki makna yang tidak sebenarnya. Salah satu kata harimau dalam kalimat tersebut menunjukkan tentang sesuatu hal dalam diri yang masih sulit untuk dikendalikan atau sulit diubah, misalnya emosi, segala hawa nafsu, dan sebagainya.
Adapun penggunaan kalimat kompleks ditujukan oleh kalimat-kalimat berikut ini.
a. Ketika salah satu temannya sekarat karena serangan harimau, Buyung dan yang lainnya semakin ketakutan untuk melakukan perjalanan.
b. Novel Harimau! Harimau ini disajikan dengan bahasa yang ringan tetapi tetap memiliki nilai sastra yang tinggi.
Di samping itu, penggunaan kata rujukan untuk merujuk pada partisipan tertentu dapat dilihat dalam kalimat ”Kisah bermula dari seorang tokoh bernama Buyung yang merupakan seorang pemuda berusia 19 tahun. Ia telah bekerja untuk mencari nafkah dengan pergi ke hutan belantara.” Kata ia merujuk pada kata Buyung.
Ciri-ciri bahasa teks ulasan
1. Penggunaan kata sifat sikap
Kata sifat sikap ini digunakan untuk mendeskripsikan pelaku dalam penampilan fisik atau kepribadiannya.
2. Penggunaan kata benda dan kata kerja
Kedua jenis kata ini tentu banyak ditemukan dalam teks ulasan. Kata benda dapat mengacu pada benda, binatang, konsep, manusia, atau pengertian tertentu. Misalnya, murid, singa, kursi, dan kenegaraan merupakan contoh kata benda.
3. Penggunaan metafora
Metafora ini menjadi kata atau kelompok kata yang memiliki arti yang bukan sebenarnya.
4. Penggunaan kalimat kompleks
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk memiliki lebih dari satu stuktur atau lebih dari satu verba. Dalam kalimat ini terdapat lebih dari satu predikat, keadaan atau peristiwa.
5. Penggunaan kata rujukan
Kata rujukan digunakan dalam teks ulasan untuk merujuk pada partisipan tertentu.
Poin Penting
Ciri-ciri bahasa teks ulasan adalah:
1. Penggunaan kata sifat sikap
2. Penggunaan kata benda dan kata kerja
3. Penggunaan metafora
4. Penggunaan kalimat kompleks
5. Penggunaan kata rujukan