Ciri Bahasa Teks Cerita Ulang – Pada topik kemarin kita telah mempelajari apa itu teks cerita ulang dan bagaimana cara menganalisis isi teks cerita ulang. Pada pembahasan topik kali ini kita akan mempelajari apa ciri bahasa teks cerita ulang, baik teks cerita ulang pengalaman maupun biografi seseorang.

Perhatikan!
Mari kita amati terlebih dahulu teks cerita ulang di bawah ini dengan cermat!
DUA KALI AKU DIOPERASI
Kecelakaan pada 2008 tidak hanya menyisakan trauma. Namun, kecelakaan itu juga meninggalkan anggota tubuh yang cacat. Begitu yang dialami Sugiono karyawan sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya. Awalnya, ayah 30 tahun itu mengira hanya mengalami patah tulang biasa. Setelah sepeda motor yang dikendarainya bertabrakan dengan sepeda motor lain, dia dibawa ke RS Swasta di Surabaya. Dia dirawat selama 13 hari. Dokter mendiagnosis lelaki bertubuh jangkung ini mengalami patah tulang pada lengan atas. Setelah beberapa bulan menjalani operasi lengan bagian atas, dia mengira dirinya sudah sehat seperti sebelumnya. Namun, ternyata masalah lain muncul, tiba-tiba pandangannya sedikit kabur bila hari menjelang senja. Sekali lagi dia memutuskan untuk berobat ke dokter. Alhasil, dokter menyuruh dia untuk menjalani operasi kecil karena patah tulang pada lengannya beberapa bulan yang lalu mempengaruhi fungsi saraf matanya. Dia berharap operasi kali ini adalah operasinya yang terakhir karena bukan saja biaya yang menjadi kendala, tetapi dia juga tidak mau terus-menerus ijin meninggalkan pekerjaan dalam waktu yang lama dengan alasan sakit. Itulah harapan Sugiono ketika sedang antre di koridor rumah sakit menunggu obat.
Mari kita ulas!
Bahasa teks cerita ulang yang terlihat pada cerita di atas sebagai berikut.
1. Menceritakan waktu lampau ( peristiwa atau kejadian yang sudah dialami)
Contoh : Kecelakaan pada 2008, Setelah beberapa bulan
2. Memakai kata-kata yang menunjukkan urutan peristiwa
Contoh : awalnya, sekali lagi dia memutuskan untuk berobat ke dokter
3. Memakai kaidah EYD
Contoh : Begitu yang dialami Sugiono karyawan sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya.
4. Memakai kata-kata yang menunjukkan unsur 5 W (apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana)
Contoh : apa (kecelakaan), kapan (2008), siapa (Sugiono), kenapa (sepeda motor yang dikendarainya menabrak sepeda motor), dimana (RS Swasta di Surabaya)
5. Memakai kata-kata yang menunjukkan nama tempat dan waktu
Contoh : sedang antre di koridor rumah sakit menunggu obat.
6. menggunakan pronomina
contoh: dia, aku, kami
Poin Penting
Hal-hal yang menjadi ciri bahasa teks cerita ulang yaitu :
1. Menceritakan waktu lampau ( peristiwa atau kejadian yang sudah dialami)
2. Memakai kata-kata yang menunjukkan urutan peristiwa
3. Memakai kaidah EYD
4. Memakai kata-kata yang menunjukkan unsur 5 W (apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana)
5. Memakai kata-kata yang menunjukkan nama tempat dan waktu
6. Menggunakan pronomina