Struktur, Kaidah Proposal dan Cara Membuat Proposal
Struktur, Kaidah Proposal dan Cara Membuat Proposal

Struktur, Kaidah Proposal dan Cara Membuat Proposal

2090 View

Struktur, Kaidah Proposal dan Cara Membuat Proposal – Adik-adik, kali ini kita sampai pada kompetensi berbicara. Materi pembelajaran yang dipelajari adalah mengenai struktur dan kaidah proposal. Tentunya setelah pembelajaran kali ini, diharapkan kalian dapat mempresentasikan tujuan dari materi pembelajarannya di dalam kelas. Misalnya saja, kelas kalian dibagi menjadi beberapa kelompok. Jangan lupa untuk membagi siswa ahli secara merata pada tiap kelompok. Masing-masing kelompok diberikan tema tersendiri, contohnya: pelaporan proposal pensi di sekolah kalian.

Struktur, Kaidah Proposal dan Cara Membuat Proposal
Struktur, Kaidah Proposal dan Cara Membuat Proposal

Sebuah proposal dibuat sebagai usulan atau rancangan dari program kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal disusun secara tertulis yang ditujukan kepada pihak tertentu agar kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana sesuai program. Selain ditujukan untuk mendapatkan persetujuan, proposal juga dimaksudkan agar mendapatkan donatur untuk kegiatan yang akan diadakan.

Dalam istilah lain, proposal sering disebut pula sebagai usulan kegiatan. Nah, dalam usulan kegiatan tersebut haruslah dirinci segala rencana yang akan dilaksanakan dengan jelas dan lengkap.

Agar menjadi sebuah usulan yang lengkap, proposal perlu syarat-syarat tertentu. Berikut adalah kaidah dalam menyusun sebuah proposal.
1. Proposal disusun dengan struktur dan logika yang jelas.
Hal ini penting mengingat, kata-kata subjektivitas, seperti kata mungkin, sebaiknya, atau seyogyanya menunjukan sikap ragu-ragu. Dengan demikian, proposal harus memakai kata-kata yang bersifat meyakinkan, seperti akan, harus, atau tentu.
2. Hasil kegiatan harus terukur.
Sebelum menyusun proposal, haruslah survey segala yang akan dilaksanakan dengan baik sehingga angka-angka yang didapatkan pasti bukan perkiraan.
3. Rumuskan jenis kegiatan dengan jelas, kreatif, dan rinci.
4. Perhitungkan dana secara rasional, jangan mengada-ada.

Setelah perencanaan dan survey telah jelas benar, tinggal menyusunnya ke dalam proposal. Di bawah ini adalah struktur proposal yang umum digunakan. Namun, penyesuaian bisa dilakukan bergantung jenis proposal yang diinginkan.

A. Proposal Penelitian
a. Latar belakang masalah
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Asumsi
e. Hipotesis
f. Metode Penelitian
g. Lokasi dan sampel penelitian
h. Jadwal penelitian
i. Biaya penelitian
j. Daftar pustaka

B. Proposal Kegiatan
a. Nama kegiatan
b. Latar belakang
c. Tujuan
d. Jenis-jenis kegiatan
e. Panitia pelaksana
f. Waktu dan tempat pelaksanaan
g. Jadwal kegiatan
h. Biaya
i. Lembar pengesahan

Poin Penting

Proposal penelitian ditujukan untuk menjabarkan kegiatan penelitian sekaligus masa penelitian tersebut akan berlangsung.

Pernahkah kalian membuat suatu kegiatan, baik kegiatan OSIS maupun kegiatan ekstrakurikuler yang lain? Agar kegiatan yang kita rencanakan berjalan dengan baik, perlu disusun suatu laporan yang menjabarkan rancangan kegiatan tersebut. Itulah yang kita sebut proposal. Tidak hanya agar kegiatan berjalan baik, sebuah proposal juga dibuat sebagai tujuan untuk mendapatkan perizinan dari pihak terkait sekaligus untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan. Proposal termasuk ke dalam jenis karya tulis.
Untuk itu, kita harus memahami bagaimana cara membuat proposal. Seperti apa sistematika penulisannya?

Berikut adalah penjabaran sistematika penulisan proposal

1. Pendahuluan (latar belakang masalah)
Berisi hal-hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan tersebut atau berupa alasan mengapa kita melakukan kegiatan.
2. Dasar pemikiran
Dasar pemikiran adalah penjabaran peraturan atau undang-undang yang kita gunakan untuk mendasari kegiatan tersebut sehingga kegiatan yang dialksanakan dapat dilindungi oleh hukum.
3. Tujuan kegiatan
Tujuan kegiatan berupa penjabaran hal-hal yang ingin dicapai dari kegiatan yang ingin dilaksanakan.
4. Tema dan nama kegiatan
Tema adalah pokok pikiran kegiatan. Di bagian ini juga dapat dijelaskan nama kegiatan.
5. Bentuk/jenis kegiatan
Bagian ini menjelaskan dalam bentuk apa kegiatan dilaksanakan. Bentuk kegiatan bermacam-macam seperti lomba, seminar, diskusi, atau studi banding.
6. Target kegiatan
Target kegiatan berisi uraian yang lebih jelas berdasarkan tujuan kegiatan. Dalam bagian ini, panitia harus menentukan titik capaian agar kegiatan dapat dikatakan berhasil.
7. Sasaran peserta
Bagian ini berisi penjelasan siapa yang akan dijadikan peserta dalam kegiatan.
8. Waktu dan tempat pelaksanaan
Bagian ini berisi penjabaran waktu dan tempat kegiatan dilaksanakan
9. Susunan acara dan panitia
Dalam bagian ini dijabarkan rincian jadwal acara dari pembuka hingga penutup. Selain itu, bagian ini juga menjabarkan bentuk kepanitian mulai dari ketua hingga seksi panitia. Bagian ini dapat dilampirkan jika terlalu panjang.
10. Anggaran biaya
Bagian ini berupa rincian dana yang harus dikeluarkan. Bentuk rincian biasanya terbagi atas tiga kolom utama, yaitu pengeluaran, pemasukan, dan kekurangan dana yang dibutuhkan. Dalam beberapa proposal, bagian ini juga dapat dilampirkan.
11. Penutup
Bagian ini berisi harapan dan dukungan terhadap semua pihak agar kegiatan acara dapat berjalan sukses. Kemudian dalam bagian ini terdapat lembar pengesahan proposal (dalam beberapa bentuk proposal, anggaran dan lembar pengesahan terkadang dimasukkan ke dalam satu lembar yang sama).
12. Lampiran
Berisi lampiran, baik susunan acara, panitia, maupun anggaran biaya.

Mengenal SWOT

Untuk memperlancar kita dalam menyusun proposal, perlu adanya pengetahuan akan SWOT. SWOT inilah yang akan menjadi acuan dalam penyusunan sistematika di atas.

SWOT (Strength, weakness, opportunity, dan threat) adalah teknik yang digunakan oleh Albert Humphrey dalam menganalisis perusahaan Amerika Serikat, Fortune 500. Teknik ini secara lazim juga digunakan oleh akademisi Harvard pada tahun ’60-an. SWOT terbilang efektif untuk menciptakan strategi organisasi dan pemasaran.

Analisis SWOT
Secara sederhana, SWOT mengajarkan kita dalam mengambil sebuah keputusan. Analisis ini didasarkan pada hubungan unsur internal ( strength dan weakness), terhadap unsur yang berasal dari luar, yaitu opportunities dan threat. Sebuah organisasi dapat memanfaatkan kekuatan dan kesempatan (S untuk menjalankan O) dan mengatasi ancaman dan kelemahan dengan kekuatan (W dan T diantisipasi dengan S)

Poin Penting

1. Pahami analisis SWOT
2. Cermati urutan sistematika penulisan proposal dan bentuknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *