Bentuk-Bentuk Puisi Kontemporer

Bentuk-Bentuk Puisi Kontemporer – Pada materi sebelumnya kita telah mengenal karakteristik dan tema-tema yang menjadi pilihan dalam puisi kontemporer. Kali ini kita akan belajar mengenali bentuk-bentuk puisi kontemporer.

Bentuk-Bentuk Puisi Kontemporer
Bentuk-Bentuk Puisi Kontemporer

Sama halnya dengan puisi lama dan baru, puisi kontemporer memiliki bentuk yang beragam yang dibedakan berdasarkan bentuk, karakteristik, dan diksi. Beberapa bentuk puisi kontemporer adalah sebagai berikut.

1. Puisi mantra
Mantra sebenarnya merupakan bentuk puisi lama yang dianggap memiliki kekuatan dalam kata-katanya. Pada perkembangannya, puisi mantra kemudian digunakan sebagai bentuk dalam puisi kontemporer. Ciri mantra terletak pada permainan bunyi atau melalui pengulangan kata yang diucapkan layaknya sumpah serapah. Puisi mantra disajikan untuk menimbulkan efek tertentu dan terkadang justru tidak untuk dipahami. Perhatikanlah contoh berikut!

MANTERA

lima percik mawar
tujuh sayap merpati
sesayat langit perih
dicabik puncak gunung
sebelas duri sepi
dalam dupa rupa
tiga menyan luka
mengasapi duka
puah!
kau jadi Kau!
Kasihku

(Sutardji Calzoum Bachri)

MIAUWWW!

tiap kata lahir karena ada arti
apa ku dalam kuburMu ku kubur
siapa ku dalam kuburMu ku kubur
dimana ku dalam kuburMu ku kubur
mengapa ku dalam kuburMu ku kubur
bagaimana ku dalam kuburMu ku kubur
kuburmu kuburku dalam kuburMu ku kubur
bagaimana mu dalam kuburku ku kubur
mengapa mu dalam kuburku ku kubur
dimana mu dalam kuburku ku kubur
siapa mu dalam kuburku ku kubur
apa mu dalam kuburku ku kubur

2. Puisi Mbeling
Dalam bahasa Jawa, mbeling artinya nakal atau ngeyel. Istilah puisi mbeling digunakan pertama kali oleh Remy Silado untuk menamai rubrik asuhannya di majalah Aktuil. Dalam ranah kontemporer, puisi mbeling dipakai untuk menunjuk puisi yang tidak memilih-milih penggunaan kata karena dasar puisi mbeling adalah main-main. Makna puisi mbeling biasanya tersirat dengan tujuan memberi kelakar atau ejekan sehingga banyak puisi mbeling yang berisi nuansa kritik/satire. Bahkan, Taufik Ismail mengatakan bahwa puisi mbeling digunakan untuk mengkritik puisi lain. lihatlah contoh berikut!

PENYAIR ANWAR

(Afrizal Malna)
Aku mengaji, anwar anwar
Hidup dari pasar terbuka dalam tubuh
Orang tanah yang ditutup senja, anwar anwar
Berlari seperti kura tak henti membawa jagat
Irama abad, anwar anwar
Berdentang-dentang dalam dagingku
Minta perawan dalam sesaji langit yang jauh
Anwar membelah tubuh jadi kota mengalir
Menyimpan tanah dari hujan dan padi-padi
Anwar mengirim tubuh kaku ke daging-daging
Dihembus pasar ke pohon-pohon sunyi
Jadi penyair seribu tahun. O
Makani Tuhan dalam kuburmu anwar anwar
Aku orang sunyi berlalu dalam cerita

Tua-Tua Perawan

(Muhammad Rois Rinaldi)

Itu loh…. si mbok minah minta nikah
Umurnya sudah lima puluh tahun
Tapi dia yakin lebih perawan
Ketimbang anak SMP yang lewat tadi

3. Puisi Konkret

Puisi konkret adalah puisi yang menekankan daya visual. Puisi jenis ini mengutamakan bentuk grafis berupa permainan tipografi sehingga seperti membentuk sebuah gambar. Puisi ini tidak sepenuhnya mewujudkan bahasa sebagai media. Media puisi ini justru gambar dan lambang sebagai bentuk ekspresi penyair. Lihatlah contoh puisi konkret terkenal karya Sutardji!

section-media

Selain ketiga bentuk puisi kontemporer di atas, ada beberapa bentuk puisi kontemporer yang lain, seperti puisi mini kata, puisi tanpa kata, atau puisi multilingual. Bahkan, ada pula bentuk puisi kontemporer yang mirip sebuah cerita/narasi dan disebut puisi naratif. Berikut contoh puisi yang dimaksud.

Puisi mini kata

Luka
Ha ha
(Sutardji Calzoum Bachri)

section-media

Puisi multilingual

I lay high in a somnambulistic dream
Demam coro yang malang kepukul wishful thingking
Tentang dunia cantik yang barangkali, mungkin,
— bahkan hampir saja bisa diciptakan
Aku menatap bengong bagaimana para indonesian scholar itu
Makan pizza yang besar, wangi, hangat, apalagi bundar
Minum bir sambil main saling puji:
–wah, kalau mas kayam sih…(jempol!)
–rak.rak. yen kowe pujonggo tenan…(c’est magnifique)
–a.a!

(Darmanto Jatman)

Poin penting

Ada banyak bentuk puisi kontemporer, yaitu puisi mantra, mbeling, konkret, mini kata, tanpa kata, dan multilingual, serta naratif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *