Bagian-Bagian Cerita Pendek dan Menyimpulkan Tema Cerpen

Bagian-Bagian Cerita Pendek dan Menyimpulkan Tema Cerpen – Tahukah kamu siapa itu Seno Gumira Ajidarma, Putu Wijaya, Helvy Tiana Rosa, atau Asma Nadia? Mereka adalah beberapa penulis cerita pendek yang terkenal di Indonesia. Kamu tahu, kan, apa itu cerita pendek? Ya, cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah sebuah cerita rekaan yang ringkas dan berpusat hanya kepada satu tokoh atau satu situasi. Dengan demikian, cerita pendek juga bisa disebut sebagai sebuah cerita yang hanya memiliki satu tahapan pengaluran.

Bagian-Bagian Cerita Pendek dan Menyimpulkan Tema Cerpen
Bagian-Bagian Cerita Pendek dan Menyimpulkan Tema Cerpen

Bagian-Bagian Sebuah Cerita Pendek

Tahapan pengaluran bisa juga disebut sebagai bagian-bagian cerita. Lalu apa sajakah bagian-bagian cerita itu? Perhatikan gambar di bawah ini!

Secara umum, sebuah cerita memiliki lima bagian cerita, yaitu sebagai berikut.

1. Pengenalan/Pembuka

Pengenalan atau pembuka merupakan awal sebuah cerita. Dalam tahap ini, pengarang biasanya mengenalkan tokoh dan latar cerita. Selain itu, dijelaskan juga hubungan antara satu tokoh dengan tokoh lain dan hubungan antara tokoh dengan latar yang ada di sekitarnya.

Contoh:

Namaku Alca. Aku sangat senang bermain sepak bola. Aku bercita-cita bisa bermain di klub asal Spanyol, yaitu Barcelona. Saat ini, aku bersekolah di SMP Garuda Terbang dan duduk di bangku kelas 2. Aku adalah kapten tim sepak bola sekolah.

2. Konflik

Konflik merupakan tahapan yang muncul setelah pengenalan. Dalam tahapan ini, masalah yang menaungi tokoh mulai hadir. Konflik tentu harus ada karena merupakan ruh sebuah cerita. Sebuah cerita tidak akan menarik jika tidak ada konflik di dalamnya.

Contoh:

Aku bersama tim sepak bola SMP Garuda Terbang akan mengikuti turnamen sepak bola. Kami berlatih lebih giat. Kami ingin menampilkan yang terbaik pada turnamen itu. Kami berharap bisa menjadi juara. Juara pada turnamen itu berhak mendapatkan hadiah utama, yaitu berlatih bersama Akademi La Masia, akademi sepak bola milik Barcelona di Spanyol.

Hari pembukaan turnamen pun tiba. Aku bersama tim sepak bola SMP Garuda Terbang akan mulai bertanding. Dalam pertandingan petama, kami akan melawan SMP Tunas Gula. Para pemain SMP Tunas Gula sangat terkenal memiliki badan yang besar dan kuat. Namun, kami tidak gentar. Kami siap melawan mereka.

3. Klimaks

Klimaks merupakan puncak masalah yang menaungi tokoh. Dalam tahapan ini, masalah berada pada titik tertinggi sebelum munculnya solusi atau diselesaikan.

Contoh:

Aku memiliki kesempatan untuk mencetak gol saat itu. Aku sudah berhadapan dengan kiper lawan. Namun, tidak disangka salah satu bek lawan menjegalku dari belakang dengan sangat keras. Wasit pun menunjuk titik putih tanda penalti. Selain itu, pemain yang menjegalku dengan keras harus keluar karena mendapatkan kartu merah. Setelah kejadian itu, aku tidak sanggup berdiri. Aku merasa ada yang aneh dengan lututku. Aku pun ditarik keluar dan digantikan oleh Gazi.

Aku tidak bisa melanjutkan pertandingan. Aku sangat sedih dan marah saat itu. Aku merasa impianku yang sudah di depan mata mulai perlahan mundur menjauh. Namun, perasaan itu langsung aku buang. Aku yakin siapa pun yang mengambil tendangan penalti itu, pasti akan mampu menjalankannya dengan baik.

Leo maju sebagai algojo. Dengan ancang-ancang yang meyakinkan, dia menendang bola dengan keras ke pojok kanan gawang. Namun sayang bola berhasil dihalau kiper. Kesempatan kami untuk unggul hilang. Peluit akhir pertandingan dibunyikan.

4. Antiklimaks

Antiklimaks merupakan kondisi redanya sebuah masalah. Dalam tahapan ini, solusi atau penyelesaian telah ditemukan.

Contoh:

Saat aku menangis menutup wajah dengan tanganku, tiba-tiba ada tangan yang memelukku dari belakang.

“Kamu sudah berusaha maksimal, Nak. Kamu hebat. Kamulah juara sejati.”

Aku tahu itu suara ibu. Ibu berusaha menghiburku.

“Ibu tahu kamu ingin sekali ke La Masia. Ibu yakin suatu hari nanti kamu akan pergi ke sana. Tuhan pasti melihat perjuanganmu. Tuhan juga pasti mendengar doamu. Yakinlah, jika waktunya sudah tepat, kamu pasti bisa pergi ke sana!” ucap ibu dengan penuh kelembutan.

“Iya, Bu. Aku akan terus berusaha dan berdoa agar aku bisa pergi ke La Masia.” Jawabku kepada ibu.

5. Penutup

Penutup adalah tahapan akhir sebuah cerita. Akhir sebuah cerita bisa sedih, bahagia, atau bahkan menggantung (tidak jelas).

Contoh:

Sebelum acara ditutup, pembawa acara ternyata mengumumkan satu hal.

“Untuk tahun ini, ada permintaan khusus dari manajemen La Masia bahwa ada satu tiket tambahan yang akan diberikan kepada pemain terbaik sepanjang turnamen. Tiket ini sangat istimewa. Bukan hanya berkunjung seperti hadiah yang didapatkan oleh tim juara, melainkan kesempatan untuk menjadi bagian dari Akademi La Masia. Artinya, yang terpilih sebagai pemain terbaik turnamen ini akan belajar dan mengikuti pendidikan di Akademi La Masia selama tiga tahun. Berdasarkan evaluasi yang kami lakukan sepanjang turnamen, gelar pemain terbaik dimenangkan oleh Muhammad Alcantara Barca Rahmagraha atau Alca dari SMP Garuda Terbang. Selamat untuk Alca.”

Mendengar pengumuman itu, aku langsung menangis bahagia. Aku peluk ibu dengan erat.

“Bu, aku berhasil. Tuhan Mahaadil. Tuhan mendengar doaku.” ucapku sambil merengek.

“Ya, Nak. Kamu memang pantas mendapatkannya. Selamat ya!” jawab ibu.

Teman-temanku langsung memelukku dan memberiku selamat.

Mimpiku untuk menginjakkan kaki di Akademi La Masia berhasil kuraih, bahkan kulampaui. Aku bukan hanya akan berkunjung ke sana, melainkan bersekolah di sana. Aku berharap bisa menjadi pemain sepak bola yang hebat seperti idolaku, Lionel Messi.

Bagaimana? Sudah pahamkah tentang bagian-bagian cerita pendek? Sudah mampukah membedakan bagian cerita yang satu dengan bagian cerita yang lain? Untuk melatih pemahaman terkait dengan bagian-bagian cerita pendek, mari kita kerjakan soal-soal di bagian “Question”!

Pengertian Cerpen

Cerita pendek adalah sebuah cerita rekaan yang ringkas dan berpusat hanya kepada satu tokoh atau satu situasi. Cerita pendek juga bisa disebut sebagai sebuah cerita yang hanya memiliki satu tahapan pengaluran. Tahapan pengaluran atau bagian-bagian cerita adalah sebagai berikut.

  • Pengenalan/pembuka
  • Konflik
  • Klimaks
  • Antiklimaks
  • Penutup

Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah sebuah cerita rekaan yang ringkas dan berpusat hanya kepada satu tokoh atau satu situasi. Dengan demikian, cerita pendek juga bisa disebut sebagai sebuah cerita yang hanya memiliki satu tahapan pengaluran. Berikut ini adalah tahapan pengaluran atau yang lebih dikenal dengan bagian-bagian cerpen.

Keterangan:

  1. Pengenalan/pembuka
  2. Konflik
  3. Klimaks
  4. Antiklimaks
  5. Penutup

Menceritakan Kembali Isi Cerpen

Menceritakan kembali sedikit berbeda dengan membuat simpulan cerita. Dalam menceritakan kembali, semua bagian cerita harus tersampaikan dengan baik. Memang diperbolehkan adanya penyingkatan dalam penyampaiannya. Namun, jangan sampai ada bagian cerita yang terlewat. Redaksi bahasa yang digunakan boleh menggunakan bahasa sendiri, asalkan tetap sesuai dengan cerita aslinya.

Lalu, bagaimana cara menceritakan kembali teks cerpen yang telah dibaca atau didengar?

Hal yang paling mudah adalah dengan mengetahui gagasan pokok dari setiap bagian cerita pendek yang kita baca atau dengar. Ketika mengetahui inti dari setiap bagian cerita, kita akan dengan mudah memahami keseluruhan cerita tersebut dengan urutan peristiwa yang tepat.

Perhatikan Contoh

Perhatikan contoh berikut ini!

Menuju La Masia

Namaku Alca. Aku sangat senang bermain sepak bola. Aku bercita-cita bisa bermain di klub asal Spanyol, yaitu Barcelona. Saat ini, aku bersekolah di SMP Garuda Terbang dan duduk di bangku kelas 2. Aku adalah kapten tim sepak bola sekolah.

Aku bersama tim sepak bola SMP Garuda Terbang akan mengikuti turnamen sepak bola. Kami berlatih lebih giat. Kami ingin menampilkan yang terbaik pada turnamen itu. Kami berharap bisa menjadi juara. Juara pada turnamen itu berhak mendapatkan hadiah utama, yaitu berlatih bersama Akademi La Masia, akademi sepak bola milik Barcelona di Spanyol.

Hari pembukaan turnamen pun tiba. Aku bersama tim sepak bola SMP Garuda Terbang akan mulai bertanding. Dalam pertandingan petama, kami akan melawan SMP Tunas Gula. Para pemain SMP Tunas Gula sangat terkenal memiliki badan yang besar dan kuat. Namun, kami tidak gentar. Kami siap melawan mereka.

Aku memiliki kesempatan untuk mencetak gol saat itu. Aku sudah berhadapan dengan kiper lawan. Namun, tidak disangka salah satu bek lawan menjegalku dari belakang dengan sangat keras. Wasit pun menunjuk titik putih tanda penalti. Selain itu, pemain yang menjegalku dengan keras harus keluar karena mendapatkan kartu merah. Setelah kejadian itu, aku tidak sanggup berdiri. Aku merasa ada yang aneh dengan lututku. Aku pun ditarik keluar dan digantikan oleh Gazi.

Aku tidak bisa melanjutkan pertandingan. Aku sangat sedih dan marah saat itu. Aku merasa impianku yang sudah di depan mata mulai perlahan mundur menjauh. Namun, perasaan itu langsung aku buang. Aku yakin siapa pun yang mengambil tendangan penalti itu, pasti akan mampu menjalankannya dengan baik.

Leo maju sebagai algojo. Dengan ancang-ancang yang meyakinkan, dia menendang bola dengan keras ke pojok kanan gawang. Namun sayang bola berhasil dihalau kiper. Kesempatan kami untuk unggul hilang. Peluit akhir pertandingan dibunyikan.

Saat aku menangis menutup wajah dengan tanganku, tiba-tiba ada tangan yang memelukku dari belakang.
“Kamu sudah berusaha maksimal, Nak. Kamu hebat. Kamulah juara sejati.”

Aku tahu itu suara ibu. Ibu berusaha menghiburku.
“Ibu tahu kamu ingin sekali ke La Masia. Ibu yakin suatu hari nanti kamu akan pergi ke sana. Tuhan pasti melihat perjuanganmu. Tuhan juga pasti mendengar doamu. Yakinlah, jika waktunya sudah tepat, kamu pasti bisa

pergi ke sana!” ucap ibu dengan penuh kelembutan.
“Iya, Bu. Aku akan terus berusaha dan berdoa agar aku bisa pergi ke La Masia.” Jawabku kepada ibu.

Sebelum acara ditutup, pembawa acara ternyata mengumumkan satu hal.
“Untuk tahun ini, ada permintaan khusus dari manajemen La Masia bahwa ada satu tiket tambahan yang akan diberikan kepada pemain terbaik sepanjang turnamen. Tiket ini sangat istimewa. Bukan hanya berkunjung seperti hadiah yang didapatkan oleh tim juara, melainkan kesempatan untuk menjadi bagian dari Akademi La Masia. Artinya, yang terpilih sebagai pemain terbaik turnamen ini akan belajar dan mengikuti pendidikan di Akademi La Masia selama tiga tahun. Berdasarkan evaluasi yang kami lakukan sepanjang turnamen, gelar pemain terbaik dimenangkan oleh Muhammad Alcantara Barca Rahmagraha atau Alca dari SMP Garuda Terbang. Selamat untuk Alca.”

Mendengar pengumuman itu, aku langsung menangis bahagia. Aku peluk ibu dengan erat.
“Bu, aku berhasil. Tuhan Mahaadil. Tuhan mendengar doaku.” ucapku sambil merengek.
“Ya, Nak. Kamu memang pantas mendapatkannya. Selamat ya!” jawab ibu.

Teman-temanku langsung memelukku dan memberiku selamat.
Mimpiku untuk menginjakkan kaki di Akademi La Masia berhasil kuraih, bahkan kulampaui. Aku bukan hanya akan berkunjung ke sana, melainkan bersekolah di sana. Aku berharap bisa menjadi pemain sepak bola yang hebat seperti idolaku, Lionel Messi.

Simpulan cerpen “Menuju La Masia” adalah sebagai berikut.

Alca merupakan anak kelas 2 SMP yang bercita-cita bermain di tim Barcelona. Alca merupakan kapten tim sepak bola sekolah di turnamen antarsekolah. Kerja keras akhirnya mampu mengantar Alca dan kawan-kawan menuju babak final. Alca bersama timnya akan bertanding melawan tim sepak bola SMP Tunas Gula yang terkenal besar dan kuat.
Pertandingan pun dimulai, Alca memiliki kesempatan mencetak gol, tetapi jegalan keras yang dilakukan pemain lawan mampu menggagalkannya, bahkan mampu mengirim Alca keluar lapangan karena cidera dan pada akhirnya tim sekolah Alca gagal menjadi juara.
Alca sangat bersedih karena tidak bisa meraih cita-citanya. Akan tetapi, ibunya mendukung dan terus menyemangati Alca. Tanda diduga, panitia turnamen mengumumkan bahwa Alca terpilih menjadi pemain terbaik di turnamen tersebut dan berhak mendapatkan beasiswa pendidikan sepak bola di La Masia, Barcelona. Alca senang dan bangga karena mampu meraih cita-citanya.

Paragraf 1 dalam teks di atas merupakan inti atau gagasan pokok dari bagian pembukaan dan bagian konflik. Hal ini ditandai dengan adanya pengenalan tokoh dan juga awal munculnya masalah. Paragraf 2 merupakan gagasan pokok dari klimaks, yaitu bagian yang menjelaskan puncak masalah. Paragraf 4 merupakan gagasan pokok antiklimaks dan penutup. Dalam paragraf tersebut, redanya ketegangan muncul setelah adanya tokoh lain yang mampu menyelesaikan masalah. Selain itu, di bagian akhir muncul penutup cerita sebagai tanda berakhirnya cerita.

Menyimpulkan Tema dari Cerpen

Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah sebuah cerita rekaan yang ringkas dan berpusat hanya kepada satu tokoh atau satu situasi. Dengan demikian, cerita pendek juga bisa disebut sebagai sebuah cerita yang hanya memiliki satu tahapan pengaluran.

Sebagai sebuah karya sastra, cerpen terdiri atas unsur-unsur yang membangun keseluruhan cerita dari dalam. Unsur tersebut dikenal dengan unsur intrinsik. Salah satu unsur intrinsik cerpen adalah tema.

Tema adalah ide pokok dalam sebuah cerpen. Tema merupakan dasar cerita yang dikembangkan menjadi suatu cerita yang lebih lengkap dan utuh. Dengan perkataan lain, tema melatarbelakangi keseluruhan isi cerpen.

Untuk menentukan tema dalam sebuah cerpen, perlu dilakukan pembacaan secara cermat terhadap cerpen tersebut. Tema dalam cerpen dapat diungkapkan dalam sebuah kata, frasa, atau kalimat. Misalnya, cerpen bertema persaudaraan *(kata), *persaudaraan antara minoritas dan mayoritas *(frasa), atau mayoritas dan *minoritas merupakan saudara (kalimat).

Perhatikan Contoh

Perhatikan contoh berikut ini!

Alca merupakan anak kelas 2 SMP Garuda Terbang yang bercita-cita bermain di tim Barcelona. Alca merupakan kapten tim sepak bola sekolah di turnamen antarsekolah. Kerja keras akhirnya mampu mengantar Alca dan kawan-kawan menuju babak final. Alca bersama timnya akan bertanding melawan tim sepak bola SMP Tunas Gula yang terkenal besar dan kuat.
Pertandingan pun dimulai, Alca memiliki kesempatan mencetak gol, tetapi jegalan keras yang dilakukan pemain lawan mampu menggagalkannya, bahkan mampu mengirim Alca keluar lapangan karena cidera dan pada akhirnya tim sekolah Alca gagal menjadi juara.
Alca sangat bersedih karena tidak bisa meraih cita-citanya. Akan tetapi, ibunya mendukung dan terus menyemangati Alca. Tanda diduga, panitia turnamen mengumumkan bahwa Alca terpilih menjadi pemain terbaik di turnamen tersebut dan berhak mendapatkan beasiswa pendidikan sepak bola di La Masia, Barcelona. Alca senang dan bangga karena mampu meraih cita-citanya.

Jika dikaji lebih dalam, kita dapat menarik sebuah simpulan bahwa tema cerpen di atas adalah perjuangan. Hal ini terlihat dari semangat yang ditunjukkan tim SMP Garuda terbang, khususnya Alca, dalam meraih cita-cita untuk menjuarai turnamen sepak bola dan mendapatkan kesempatan berlatih sepak bola di Akademi La Masia, Barcelona.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *