Analisis Isi Teks Cerita – Pada topik kali ini kita bersama-sama akan mempelajari bagaimana menganalisis isi cerita teks cerita sejarah baik lisan maupun tulisan. Menganalisis artinya menguraikan atau memaparkan . sedangkan isi artinya bagian penting dari sebuah pembicaraan. Jadi menganalisis isi artinya menguraikan bagian penting dari sebuah pembicaraan dalam hal ini teks cerita sejarah.

Perhatikan gambar di bawah ini!
Batu tulis atau prasasti pada gambar di atas memiliki beberapa informasi penting. Bisa jadi dari tulisannya memberitakan sebuah kejadian. Dari jenis batunya dapat menginformasikan tahun terjadinya suatu peristiwa, dan sebagainya itulah yang dinamakan menganalisis isi.
Apabila sebuah teks cerita sejarah yang kita analisis, maka kita dapat mengetahui jenis kalimat, informasi yang terdapat dalam teks, dan proses afiksasi kata-kata dalam teks tersebut.
Contoh 1:
Sejarah Lahirnya Lagu Indonesia Raya
Indonesia tanah airku. Tanah tumpah darahku. Di sanalah aku berdiri jadi pandu ibumu. … itulah cuplikan sekilas lagu ‘Indonesia Raya’ . Lagu ini selalu dinyanyikan pada setiap upacara dan pertemuan penting di negara kita.
Lagu Indonesia Raya pertama kali dikumandangkan pada Konggres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Syairnya yang berbunyi tanah tumpah darahku menyiratkan makna nasionalisme para pemuda Indonesia, sedangkan syairnya ‘merdeka’ dulu dinyanyikan dengan kata ‘mulia’. Syair tersebut diubah karena Indonesia masih menjadi jajahan Belanda. Lagu yang diciptakan W.R Supratman ini kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia.
Teks cerita sejarah di atas terdiri dari empat kalimat.
1. Lagu Indonesia Raya pertama kali dikumandangkan pada Konggres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
2. Syairnya yang berbunyi tanah tumpah darahku menyiratkan makna nasionalisme para pemuda Indonesia, sedangkan syairnya ‘merdeka’ dulu dinyanyikan dengan kata ‘mulia’.
3. Syair tersebut diubah karena Indonesia masih menjadi jajahan Belanda.
4. Lagu yang diciptakan W.R Supratman ini kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia.
Teks cerita sejarah di atas terdiri atas :
• Kalimat tunggal : kalimat no 1 dan 2
• Kalimat majemuk : kalimat no 3 dan 4
Contoh 2:
Teks tersebut sebagai berikut.
BAYANG GAMBANG
BAYANG GAMBANG INI ADALAH TEMPAT MUSYAWARAH PARA SUNAN UNTUK MENCETUSKAN HAL-HAL YANG PENTING SECARA BERPINDAH DAN UNTUK ISTIRAHAT SERTA MENGAJI PARA SAHABAT DAN SANTRI SUNAN DRAJAD PADA ABAD XVI. SEBELUM DIPINDAH KE KOMPLEKS SUNAN DRAJAD, BAYANG GAMBANG INI TERLETAK DI DEPAN MASJID DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN.
Bila kita analisis teks sejarah dari struktur bahasa terdapat :
1. Kata mencetuskan : me(N)-cetus-kan dan mengaji : me(N)-ngaji
• Kata pertama konfik me (N) -kan dan mengandung arti berbuat baik bagi orang lain
• Kata kedua awalan me (N) dan mengandung arti melakukan tindakan seperti yang tersebut pada kata dasar.
2. Perbedaan kata depan di pada kata dipindah dan di depan
• Dipindah merupakan kata acuan. Penulisannya disambung karena dapat diubah menjadi imbuhan me/ diaktifkan (dipindah – memindah)
• Di depan merupakan kata depan. Penulisannya dipisah karena tidak dapat diubah menjadi imbuhan me/ diaktifkan . Kata depan biasanya diikuti dengan nama tempat.
Poin Penting
1. Teks cerita sejarah dapat didapatkan secara tulis maupun nontulis.
2. Teks cerita sejarah dapat dianalisis dari segi pembentukan kata (proses afiksasi), menganalisis kata depan, menganalisis struktur kalimat, menganalisis EYD, dsbnya.